Prinsip Hierarki Visual agar Desainmu Semakin Powerful
Desain, kata ini sudah tak asing lagi. Bukan hanya untuk para profesional desain tapi juga mereka yang berbisnis online dengan berbagai macam desain menarik yang memperkenalkan produk hingga promosi melalui desain yang dibagikan di media sosial.
Tapi tahukah kamu bahwa dalam desain ada prinsip yang disebut hierarki visual? Prinsip ini digunakan oleh para desainer agar desain yang dibuat terlihat indah, menarik, dan tentunya powerful dengan pesannya yang bisa diingat oleh audiens.
Lalu, apa itu prinsip hierarki visual dalam desain ya? Bagaimana penerapannya ya? Yuk mari simak penjelasan dari Gogo.
Apa Itu Prinsip Hierarki Visual?
Hierarki visual adalah prinsip tentang tata letak (layout) yang berhubungan dengan elemen atau isi sebuah desain. Penerapan hierarki visual bertujuan agar desain mampu menampilkan hal penting terlebih dahulu, kemudian yang tidak terlalu penting.
Apa keuntungannya menggunakan hierarki visual ini? Tentunya agar desainmu mampu dipahami audiens, karena mampu menampilkan poin yang penting sesuai pesan dari desainmu.
Prinsip ini berlaku untuk semuanya yang berhubungan dengan desain, seperti pamflet, flyer, poster, website, bahkan tampilan aplikasi (apps).
Jenis-Jenis Prinsip Hierarki Visual
Inilah beberapa prinsip hierarki visual yang akan berguna untuk perencanaan desainmmu. Yuk mari disimak.
Size and Scale (Ukuran dan Skala)
Sumber: visme.co
Prinsip hierarki visual yang pertama adalah ukuran dan skala. Pada prinsip ini kita akan membahas tentang penempatan gambar yang lebih besar. Bukankah dalam melihat desain, gambar yang paling besar akan lebih menarik perhatian? Penempatan gambar yang lebih besar ini bukan hanya sekadar untuk menarik perhatian, tetapi membawa informasi yang paling penting.
Prinsip ini juga akan memudahkan designer grafis untuk menempatkan mana gambar yang lebih dominan.
Warna dan Kontras (Color and Contrast)
Sumber: visme.co
Prinsip hierarki visual yang kedua adalah warna dan kontrasnya. Warna adalah elemen penting dalam desain yang membuat hidup. Prinsip warna dan kontras ini akan menonjolkan satu elemen dibandingkan yang lain.
Hal ini berguna agar desainmu dapat menginformasikan kepada audiens mana elemen yang ingin kamu unggulkan. Misalnya saja, jika ingin menonjolkan warna seperti merah atau kuning yang masuk dalam warm colors, akan lebih cocok disandingkan dengan background yang lebih gelap yaitu cool colors.
Namun kita juga perlu mengkombinasikan warna yang disajikan, jika terlalu banyak pun akan membuat bingung. Kombinasi warna yang dipakai disebut dengan skema warna (color scheme). Warna dalam desain tidak hanya memilih, tapi juga menciptakan harmoni, kesatuan, serta keseimbangan.
Tipografi (Typographic)
Sumber: visme.co
Font tidak kalah penting menjadi bagian prinsip hierarki visual. Tipografi dalam hierarki visual adalah mengkombinasikan ukuran font dalam satu desain yang akan membantu menampilkan informasi yang paling penting.
Contoh sederhananya penempatan font dalam surat kabar. Ada beragam ukuran font yang menentukan mana berita yang menjadi headline utama.
Namun bukan hanya ukuran saja, tetapi kamu pun bisa mengkombinasikannya dengan spasi, ketebalan, dan lainnya.
Ruang Kosong (Rule of Space)
Sumber: visme.co
Ruang dalam desain tidak semuanya harus terpenuhi oleh elemen-elemen. Prinsip hierarki visual kali ini justru menciptakan ruang kosong. Adanya sebuah ruang kosong justru akan membuat elemen pentingmu menjadi terlihat.
Terlalu banyak ruang yang diisi dengan berbagai elemen desain justru hanyalah membuat desainmu ramai dan tidak fokus. Karena desain pun membutuhkan ruang kosong untuk bernafas atau yang dinamakan white space.
Pola Membaca (Reading Pattern)
Pola membaca dalam hierarki visual adalah membicarakan pola audiens dalam membaca informasi. Ada dua pola yang paling banyak digunakan orang:
Pola Membaca F
Sumber: g2.com
Inilah pola yang paling umum digunakan orang. Karena ini adalah pola yang digunakan sehari-hari. Pola membaca ini dimulai dari kiri kemudian kanan, baru beralih ke informasi yang ada di bawah.
Pola Membaca Z
Sumber: g2.com
Pola membaca Z lebih sering dipakai untuk desain berbasis gambar. Otak manusia sendiri lebih cepat memproses informasi berbentuk gambar daripada teks. Pola ini meletakkan informasi penting di posisi paling atas. Lalu lanjut ke sebelah kanan, kemudian secara diagonal melihat informasi di kiri bawah. Oleh karena itu disebut sebagai pola Z.
Kedekatan (Proximity)
Sumber: visme.co
Objek atau elemen dalam desain yang ditempatkan secara berdekatan masuk dalam prinsip hierarki visual selanjutnya. Kedekatan (proximity) ini mengartikan bahwa objek tersebut memiliki hubungan atau kesinambungan. Ini merupakan prinsip dasar dalam menyampaikan pesan melalui format visual.
Rule of Third
Sumber: visme.co
Pernah mendengar rule of third? Prinsip ini sudah familiar dalam teknik fotografi, tapi juga masuk dalam hierarki visual. Yup, hal ini berhubungan dengan komposisi gambar yang seimbang. Sebuah desain pun layaknya fotografi yang membagi bidang menjadi tiga bagian dalam penempatan objek.
Cara ini sangat berguna agar gambarmu terlihat hidup dan berbicara, dibandingkan gambar yang selalu berada di tengah.
Begitulah beberapa prinsip hierarki visual yang akan membuat desainmu semakin eye catching dan tentunya powerful. Pesan-pesan yang ingin disampaikan dalam desainmu dapat tersampaikan dengan jelas dan desain yang kamu sajikan pun tak sia-sia.